Rabu, 26 Februari 2020


PPL :

SOAL:  

1. apa yang dimaksud dengan ERD
2. apa perbedaan

a. entitas
b. atribut
c. relasi

3. sebutkan macam macam kardinalitas
4. apa perbedaan entitas kuat dan lemah
5. apa hubungan ERD dengan DFD


JAWABAN : 

1. Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

2. Perbedaan entitas, atribut, dan relasi :
a. Entitas : sesuatu yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda, walaupun tidak harus dalam bentuk fisik. Abstraksi, misalnya, biasanya dianggap juga sebagai suatu entitas. 
b. Atribut (field) : elemen, data field, atau data item yang di gunakan untuk menerangkan suatu entribut dari entitas dan mempunyai harga tertentu, misalnya atribut dari entitas pegawai diterangkan oleh , nama, umur, alamat, dan pekerjaan.
c. Relation (Relasi) : sebuah tabel dengan kolom-kolom dan baris-baris. Pada model relasional, relasi digunakan untuk menyimpan informasi mengenai objek-objek yang direpresentasikan dalam sebuah basis data. 

3. Macam-macam kardinalitas :  
satu ke satu (one to one) : yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
- satu ke banyak (one to many) : yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
- banyak ke satu (many to one) : yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B
- banyak ke banyak (many to many) : yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

4. Perbedaan entitas lemah dan entitas kuat :
- Entitas kuat : entitas yang memiliki atribut kunci. Entitas ini bersifat sendiri, eksistensi nya tidak bergantung pada entitas lainnya. Daya entitas kuat terus mempunyai ciri khas yang istimewa  yaitu identifier ( suatu atribut tunggal atau perpaduan atribut-atribut secara khas bisa dipakai untuk membedakannya dari entitas kuat yang lain).
- Entitas lemah : entitas yang tidak memiliki atribut kunci. Entitas lemah di identifikasikan dengan mengaitkan entitas penting dari jenis entitas yang lain ditambah atribut dari entitas lemah. Jenis entitas lain yang digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah entitas lemah yaitu identifiying owner dan relasi yang mengaitkan entitas lemah dengan owner yaitu identifying relationship misalnya entitas pegawai.

5. hubungan ERD dengan DFD :
Pada intinya, perancangan data flow diagram (DFD) dan perancangan entity relationship diagram (ERD) adalah untuk mendapatkan files yang ada di sebuah database. DFD menggambarkan aliran data dari mana saja sebuah sistem menerima masukan atau input berupa data, kemudian proses apa saja yang dilakukan pada data yang diterima itu, lalu ke mana data itu disimpan, dan/atau ke mana saja informasi yang dihasilkan akan diberikan. Kalau diceritakan secara simbolnya, maka DFD menceritakan aliran data dari sumber mana saja [terminator (external entity)] yang diterima oleh sistem, lalu process apa saja yang akan dilakukan terhadap data itu, lalu ke data store mana data itu disimpan, dan kemana saja [terminator (external entity)] hasil proses terhadap data itu diberikan.

Satu hal terpenting dari rancangan DFD itu adalah lambang data store. Artinya, kita akan tahu nanti files apa saja yang dibutuhkan untuk membuat sistem komputerisasi dalam database-nya, baik file yang termasuk jenis master file maupun transaction file-nya.

Karena saat ini, pemrosesan data dalam bentuk teks masih banyak dilakukan, dan penggunaan database yang bersifat relational umumnya banyak dimanfaatkan orang, maka untuk menggambarkan bagaimana setiap file (data store) yang dihasilkan dari rancangan DFD di atas harus saling terhubung, maka dibuatlah hubungan antar-file tersebut dengan ERD. Master files digambarkan dengan kotak atau disebut dengan entity set (selanjutnya disebut dengan entitas), dan transaction files digambarkan dengan lambang belah ketupat (selanjutnya disebut dengan relasi).

Satu hal terpenting dari rancangan ERD itu adalah kita sudah memperoleh attributes (atribut-atribut/ fields) untuk setiap entitas (file). Hal penting lainnya adalah kita mengetahui 'kekuatan' hubungan tersebut (derajat kardinalitasnya).

Dari ERD tersebulah kita bisa membuat struktur files yang dibutuhkan yang selanjutnya disebut table (file) dalam sebuah database. Di table inilah kita bisa merancang panjang atribut, tipe data-nya dan sebagainya yang disediakan di setiap bahasa pemrograman yang akan digunakan.

Minggu, 02 Februari 2020


A. COMPONENT DIAGRAM


Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem.

Pengertian komponen sendiri dalam UML adalah hal-hal fisik dari sistem yang akan dimodelkan dan ada ketika sistem dieksekusi. 

Diantara contoh komponen dasar pada sebuah Sistem yaitu :
-Komponen user interface yang menangani tampilan
-Komponen bussiness processing yang menangani fungsi-fungsi proses bisnis
-Komponen data yang menangani manipulasi data
-Komponen security yang menangani keamanan sistem

Contoh lain komponen dalam perangkat lunak yaitu operating sistem, bahasa pemrograman, obyek-obyek library, file executable, COM+. Termsuk juga dapat dimodelkan sebagai komponen adalah tabel, file (source code) dan dokumen.

Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem. Diagram komponen juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:


1. source code program perangkat lunak
2. komponen executable yang dilepas ke user


Contoh diagram komponen
Ket : - page = index.html, find.html
- executable file = find.exe
- library = dbacs.dll, nateng.dll
- komponen = semua hal diatas termasuk komponen


3. basis data secara fisik
4. sistem yang harus beradaptasi dengan sistem lain
5. framework sistem, framework pada perangkat lunak merupakan kerangka kerja yang dibuat untuk memudahkan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi, contohnya seperti Struts dari Apache yang menggunakan prinsip desain Model-View-Controller (MVC) dimana source code program dikelompokkan berdasarkan fungsinya

Diagram komponen mengandung komponen, interface dan hubungan (relationship) yang mengandung kebergantungan antar komponen. Diagram komponen ini digunakan pada saat ingin memecah sistem menjadi komponen-komponen dan ingin menampilkan hubungan-hubungan mereka dengan antarmuka atau pemecahan komponen menjadi struktur yang lebih rendah.

Secara umum dapat dikatakan bahwa diagram komponen digunakan untuk menjelaskan kebergantungan antar beragam komponen-komponen software seperti misalnya kebergantungan antara file-file executable dengan file-file sumbernya (sourcefile) dll.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram komponen:





B. DEPLOYMENT DIAGRAM



1. Pengertian Deployment Diagram

Sebuah deployment diagram menunjukkan perangkat keras sistem dan perangkat lunak dalam perangkat keras tersebut. Diagram Deployment berguna ketika solusi perangkat lunak Anda dikerahkan di beberapa mesin dengan masing-masing memiliki konfigurasi yang unik.

Deployment Diagram mewakili pandangan pengembangan sistem sehingga akan hanya ada satu deployment diagram untuk satu sistem. deployment diagram terdiri dari node-node merupakan perangkat keras fisik yang digunakan untuk menyebarkan aplikasi. deployment diagram banyak di gunakan oleh System Engineer.

2. Notasi deployment diagram:




Langkah langkah pembuatan deployment diagram:
1. Mengidentifikasi lingkup model, yaitu apakah dari sistem dalam organisasi hanya menggunakan satu aplikasi yang terintegrasi.
2. Mempertimbangkan hal-hal teknis yang dasar, diantaranya mengenai : Apakah sistem yang ada perlu ada interaksi sehingga harus diintegrasikan dengan perangkat keras? Bagian mana dan bagaimana jenis interaksi dan hubungan yang akan dilakukan? Misalnya menggunakan internet, sharing file dll. Sistem operasi, perangkat komunikasi dan jenis protokol apa yang akan digunakan Apakah perangkat lunak dan perangkat keras akan langsung berhubungan dengan pengguna Bagaimana sistem keamanan sistemnya
3. Mengidentifikasikan arsitektur jaringan (distribusi), misalnya apakah akan menggunakan aplikasi server terpusat atau terdistribusi sehingga tingkat distribusi aplikasi two tier atau three tier?
4. Mengidentifikasikan node dan koneksi, yaitu bagaimana antar node dan komponen akan berhubungan dan bergantung
 5. Mendistribusikan perangkat lunak ke node

PPL : SOAL:    1. apa yang dimaksud dengan ERD 2. apa perbedaan a. entitas b. atribut c. relasi 3. sebutkan macam maca...